Kupasan #3: Rejected Confession (Part 2)
Sebelumnya: Kupasan #3: Rejected Confession (Part 1) (Skip aja Part 1, itu cuma prolog. Inti dari uneg-unegku ada di part 2 ini) Hari Sabtu, 6 Agustus 2022, kukirimkan pernyataan cintaku pada kertas yang disisipkan di hadiah ulang tahunnya. Malam harinya, aku membaca pesan balasan darinya. I had expected the answer , the worst case , tapi tetap saja sebagai manusia biasa, benteng pertahanan terkuat pun dapat runtuh kapan saja meskipun sudah dipersiapkan. Aku sangat menghargai segala keputusannya dan bagaimana cara dia menyampaikannya kepadaku. Entah kenapa, aku bisa merasakan dengan jelas bagaimana bingungnya dia saat itu, dimana dia tidak mau menyakiti perasaanku tapi di saat bersamaan juga ingin menegaskan bahwa dia sedang tidak ingin memikirkan masalah percintaan untuk saat ini. Bentar, mau ketawa, kok jadi formal banget ya wkwkwk. Pake bahasa yang non baku aja ya 😭😭🙏 Aku emang ngerasa sedih begete waktu itu, tapi ya mau gimana lagi. Perasaan kan gaada yang bisa maksa dan aku tau...