Postingan

Kupasan #4: Kenapa ya?

Gambar
Aloha! Lama ga curhat di sini wkwk. Maklum, lagi  sok sibuk. Di tengah jadwalku yang sebenernya cukup padat, aku mau meluangkan waktu sebentar untuk berbagi opini tentang keresahan yang sedang kualami. Kali ini lagi-lagi aku mau membicarakan tentang: ๐Ÿ’– Cinta ๐Ÿ’– Mungkin karena aku mulai memasuki tahun-tahun menuju quarter life crisis , aku jadi sering mengalami pergolakan emosi dan mulai semakin sering mempertanyakan banyak hal, tidak terkecuali perihal cinta —yang dalam konteks ini yaitu cinta dengan lawan jenis . Entah bertanya kepada diri sendiri, orang sekitar, ataupun bertanya kepada Tuhan. Sebenarnya, kalau berbicara tentang cinta itu sendiri sepertinya ga akan ada habisnya. Milyaran buku sudah tercetak untuk mengulasnya dari berbagai macam sudut pandang dan versi kisahnya. Kebetulan nih, siang tadi aku sempat membahas topik ini dengan temen-temenku yang bikin aku jadi kepikiran sampai sekarang. Jadi, izinkan aku menuangkan keresahanku tentang cinta yang akan kubagi ke ...

ACAHI #1: Guest Lecture Neurosurgery

Gambar
ACAHI kali ini berisikan impresiku akan Kuliah Tamu Bedah Saraf yang kuikuti siang ini. Saat itu aku baru menyelesaikan clerkship stase Departemen Neurologi (Jumat, 28/7/2023) dan ada penawaran untuk mengikuti kuliah tamu dengan topik " Functional Neurosurgery in Indonesia and Japan: Recent Practice and Development " yang dilaksanakan pada hari ini, 1 Agustus 2023 di Ruang Kuliah IUP FKUA. Sebuah ajakan menarik karena aku ngga pernah ikut kuliah tamu secara offline. Meskipun aku kurang passionate tentang topiknya, tawaran tersebut tetap terlihat menggiurkan untuk diikuti. Kuliah tamu hari ini sebenarnya lebih fokus membahas move dissorder seperti contohnya parkinson, dystonia, dan lain-lain. Ada beberapa insight sederhana dari kuliah tamu ini (terutama dari presentasi Prof. Taira) yang cukup membuatku tersentil. Aku baru tau ada teknologi bernamakan Deep Brain Stimulation (sebuah prosedur bedah elektif penanaman elektroda pada area otak tertentu sehingga dapat membantu me...

Kupasan #3: Rejected Confession (Part 2)

Sebelumnya: Kupasan #3: Rejected Confession (Part 1) (Skip aja Part 1, itu cuma prolog. Inti dari uneg-unegku ada di part 2 ini) Hari Sabtu, 6 Agustus 2022, kukirimkan pernyataan cintaku pada kertas yang disisipkan di hadiah ulang tahunnya. Malam harinya, aku membaca pesan balasan darinya. I had expected the answer , the worst case , tapi tetap saja sebagai manusia biasa, benteng pertahanan terkuat pun dapat runtuh kapan saja meskipun sudah dipersiapkan. Aku sangat menghargai segala keputusannya dan bagaimana cara dia menyampaikannya kepadaku. Entah kenapa, aku bisa merasakan dengan jelas bagaimana bingungnya dia saat itu, dimana dia tidak mau menyakiti perasaanku tapi di saat bersamaan juga ingin menegaskan bahwa dia sedang tidak ingin memikirkan masalah percintaan untuk saat ini. Bentar, mau ketawa, kok jadi formal banget ya wkwkwk. Pake bahasa yang non baku aja ya ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ™ Aku emang ngerasa sedih begete waktu itu, tapi ya mau gimana lagi. Perasaan kan gaada yang bisa maksa dan aku tau...

Kupasan #3: Rejected Confession (Part 1)

Hai, Bestie! Sudah lama banget aku ga nulis di sini ใ… ใ…  sudah 2 tahun lebih. Bayangkan, sehampa apa aku selama ini sampai sampai tak punya cerita untuk dibagikan. Dari judulnya, kalian pasti sudah bisa menebak ke arah mana kisahku kali ini. Yap, percintaan, yang jarang sekali aku rasakan dan baru kali ini mengalaminya sampai seperti menaiki rollercoaster . Prolog dari kisah cintaku sebenarnya ga kentara, kayak lagu hits "tiba-tiba cinta datang kepadaku" itu nyata terjadi. Kami memang sekelas sejak masih jaman mahasiswa baru 2019 hingga sekarang dan juga satu circle pertemanan, tapi ga pernah terlintas di pikiranku buat merasa nyaman in a romantic way. Yang jelas, i've mentioned his name twice as the closest person to my ideal type —bahkan saat nyebut ini pun aku belum merasa tertarik sebagai lawan jenis. Pertama kali aku sadar kalau aku mulai suka adalah ketika sahabatku membutuhkan emotional support dan my crush meminjamkan sebelah tangannya untuk dipegang, digandeng, d...

Kupasan #2: Memperbaiki Diri Atau Menjadi Orang Lain?

Hai. Akhirnya aku membuat tulisan kedua ini. Gimana nih kabarnya? Aku mau sharing opiniku lagi. Semoga kalian bisa menikmati pemikiranku yang masih amburegul emeseyu ini ya. Semakin bertambah umur, kita biasanya sudah melewati berbagai macam hal dalam hidup ini. Ya istilahnya kita mulai nyicip asam garam dunia, meskipun cuma seperti sejumput bumbu yang ditaburkan Gordon Ramsay waktu masak.. Itupun seringnya sebagai 'manusia biasa' kita lebih sering mengeluh terlebih dahulu daripada memikirkan gimana caranya melewati fase kehidupan itu. Dan dari sini, setelah cukup dikenalkan sudut pandang yang berbeda-beda, kita mulai secara alamiah mengkonsep idealisasi life style kita masing-masing serta mulai berkeinginan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Namun, sering kali tanpa kita sadari ada yang ganjil di sini. Apa benar kita mau menjadi versi terbaik dari diri kita atau ternyata malah hanya sekadar mengikuti standar sosial yang selama ini secara lisan menjadi peratura...

Kupasan #1: Euforia SBMPTN

Halo, Berkah Dalem! Pertama kali posting tulisan, nih. Di sini, aku mau berbagi pengalamanku terkait pendaftaran masuk perguruan tinggi. Kali ini fokusnya yang jalur SBMPTN, ya. Sebenarnya sudah ada beberapa orang yang bertanya secara pribadi ke aku terkait kiat-kiat jitu supaya bisa diterima di PTN yang menjadi incaran banyak orang. Jujur, aku sendiri ga pernah menyangka hal ini akan dianugerahkan Tuhan kepadaku karena aku bukan tipe orang yang jenius, rajin banget, atau bahkan ambisius. Jadinya, aku sering bingung gimana  jawabnya. Tapi di kesempatan ini, aku mencoba me- recall segala aktivitas yang kulakukan dalam mempersiapkan diri menghadapi UTBK 2019. 1. Tahu Jurusan Sasaran Aku akui ini emang sulit karena terkait minat yang sifatnya abstrak. Kadang bisa suka, kadang bisa bosen. Jadinya, aku menentukannya dengan melihat aspek mana yang lebih dominan. Aku sih cukup simple , aku paling jengkel ketemu fisika. Yaudah deh ga mau masuk jurusan yang ada fisikanya. Buat kalian ...